Pelapis Atap

Aspal cair digunakan sebagai pelapis atap pada rumah. Ketahanan terhadap cuaca sehingga melindungi struktur atap dari kerusakan.

Pelapis Dinding

Aspal cair juga dapat digunakan sebagai pelapis pada dinding luar dan dalam rumah. Aspal cair yang dicampur dengan serat akan membentuk lapisan pelindung yang tahan air dan tahan cuaca.

Pengikat Beton

Aspal cair digunakan sebagai bahan pengikat pada campuran beton. Campuran beton dengan aspal cair akan memiliki kekuatan dan ketahanan yang lebih baik, sehingga memperpanjang masa pakai bangunan.

Pengisi Lantai

Aspal cair juga digunakan sebagai pengisi pada lantai bangunan. Lapisan aspal cair yang diterapkan pada lantai akan melindungi lantai dari kerusakan dan menambah daya tahan lantai.

Pengisi Celah

Aspal cair juga digunakan sebagai pengisi pada celah-celah dinding, seperti celah pada dinding batu bata. Aspal cair yang diterapkan pada celah akan membentuk lapisan pengikat yang tahan air dan kuat, sehingga melindungi dinding dari kelembaban dan kerusakan.

Ketahanan terhadap cuaca

Aspal cair memiliki ketahanan yang baik terhadap kondisi cuaca ekstrem seperti hujan, panas, dan angin. Hal ini membuatnya cocok sebagai pelapis dinding pada bangunan yang terpapar kondisi cuaca yang berubah-ubah.

Ketahanan terhadap kelembaban

Aspal cair memiliki sifat tahan air, sehingga melindungi dinding dari kelembaban. Penggunaan aspal cair sebagai pelapis dinding juga dapat mencegah terjadinya kebocoran pada dinding.

Daya tahan yang tinggi

Aspal cair memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi terhadap goresan dan benturan. Hal ini membuatnya cocok sebagai pelapis dinding pada bangunan yang memiliki resiko terjadinya kerusakan pada dinding.

Mudah diaplikasikan

Aspal cair mudah diaplikasikan pada dinding dengan menggunakan kuas, sprayer, atau roll. Selain itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan aspal cair juga relatif singkat dibandingkan dengan pelapis dinding lainnya.

Biaya yang terjangkau

Penggunaan aspal cair sebagai pelapis dinding memiliki biaya yang terjangkau dibandingkan dengan pelapis dinding lainnya seperti cat tembok atau plester.

Fleksibilitas

Kami menyediakan produk dalam berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Pelanggan dapat memilih ukuran yang sesuai dengan proyek mereka.

Ketersediaan

Dengan ketersediaan produk dalam berbagai ukuran, pelanggan dapat memesan jumlah yang dibutuhkan tanpa harus membeli produk dalam jumlah besar.

Efisiensi Biaya

Dengan memiliki pilihan ukuran yang berbeda, pelanggan dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan dengan memilih ukuran yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kemudahan Pengiriman

Produk yang tersedia dalam berbagai ukuran dapat lebih mudah dikirimkan ke lokasi proyek, tanpa memerlukan pengiriman produk dalam jumlah besar yang mungkin memerlukan biaya pengiriman yang lebih mahal.

Penyesuaian

Ketersediaan produk dalam berbagai ukuran juga memungkinkan pelanggan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

Aspal cair CRS-1 

Jenis aspal cair yang digunakan dalam konstruksi jalan raya dan proyek-proyek konstruksi lainnya. CRS-1 merupakan singkatan dari Cutback Rapid Setting (pengencer cepat kering) dengan viskositas rendah. 

Aspal cair CRS-1 dibuat dengan mencampurkan aspal dasar dengan bahan pengencer minyak tanah (kerosin atau solar), sehingga viskositasnya menurun dan dapat digunakan dalam aplikasi yang lebih mudah.

Aspal cair CRS 2 

Salah satu jenis aspal cair yang umum digunakan di proyek-proyek konstruksi. 

Jenis aspal cair ini memiliki tingkat viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan aspal cair jenis CRS 1, yang membuatnya cocok digunakan sebagai bahan pengikat atau bahan perekat yang diperlukan untuk aplikasi aspal yang lebih berat

Aspal CSS (Cutback asphalt Slow Setting) 

Jenis aspal cair yang memiliki karakteristik waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan dengan aspal cair jenis Cutback Asphalt Medium Setting (CMS) dan Cutback Asphalt Rapid Setting (CRS). 

Aspal CSS dibuat dengan mencampurkan aspal alam atau aspal buatan dengan minyak bumi ringan (biasanya diluent petroleum) yang kemudian menguap saat aspal diaplikasikan, meninggalkan lapisan aspal yang padat